Friday, February 25, 2011

Putera Sampoerna

(dari blog orang lain)
Putera Sampoerna – Pengusaha


Putera Sampoerna (lahir di Schidam, Belanda pada 13 Oktober 1947) adalah seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai presiden ketiga perusahaan rokok PT. HM Sampoerna. Putera adalah generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia. Dia adalah putra dari Aga Sampoerna dan cucu dari Liem Seeng Tee, pendiri perusahaan Sampoerna.

Awal kehidupan
Putera memperoleh pendidikan internasional pertama di Diocesan Boys School, Hong Kong, dan kemudian di Carey Grammar High School, Melbourne. Dia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di University of Houston, Texas, AS.

Lulus dari perguruan tinggi, Putera tidak langsung melibatkan diri dalam bisnis keluarga. Bersama istrinya, Katie, warga Amerika Serikat keturunan Tionghoa, Putera tinggal di Singapura dan menjalankan perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia. Baru pada 1980, Putera kembali ke Surabaya untuk bergabung dalam operasional PT. Sampoerna.

Abdullah Gymnastiar

(dari blog orang lain)
SUKSES BISNIS DENGAN AKHLAK

“Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran, orang akan percaya kepada kita. Kedua, professional. Kita harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita kerjakan. Ketika, inovatif, artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang sudah ada.”

K.H. Abdullah Gymnastiar.

Sosok kyai muda ini sering kali muncul di acara televisi secara langsung yang selalu dihadiri oleh ribuan massa menjadi ciri khas dan fenomena tersendiri. Beliau adalah K.H. Abdullah Gymnastiar atau biasa dipanggil Aa Gym, pimpinan pesantren Daarut Tauhid Bandung. Aa Gym memulai pendidikan formal awal di SD Damar sebuah SD swasta yang kini sudah dibubarkan. Sekolah ini cukup jauh dari rumahnya, sekitar tiga kilometer. Masa itu, pilihan satu-satunya ke sekolah adalah berjalan kaki. Menjelang naik ke kelas 3 SD, pindah ke KPAD Gegerkalong. Aa Gym pun pindah sekolah ke SD Sukarasa 3. Bakat saya mulai berkembang dan nilai prestasi sekolah pun cukup bagus. Terbukti ketika tamat, beliau terpilih menjadi ranking terbaik II di sekolah dengan selisih satu nilai saja dibandingkan ranking I. Di bidang seni, bakat beliau juga berkembang, seperti menggambar dan menyanyi. Sejak itu pula Aa Gym sering ditunjuk menjadi ketua kelas dan aktif dalam gerakan Pramuka. Jiwa dagang Aa Gym sudah terbentuk sejak TK, terbawa-bawa hingga di Sekolah Dasar. Misalnya, beliau pernah menjual petasan yang memang pada waktu itu belum dilarang seperti sekarang. Alhasil, beliau pernah mendapat teguran dan pengurus DKM masjid. Namun, pada waktu itu beliau belum begitu mengerti ilmu agama dengan baik. Setelah lulus SMA dan memasuki kuliah Aa Gym tidak lulus tes Sipenmaru. Aa Gym mencoba daftar ke Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas Padjadjaran, yaitu sebuah program D3 di Fakultas Ekonomi. Alhamdulillah beliau diterima.

Surya PALOH

(dari blog orang lain)

SURYA PALOH : “SUKSES ANAK KOLONG DALAM BISNIS MEDIA”


SuryaPaloh-300x291Surya Paloh, 40 tahun, lahir di Tanah Rencong, di daerah yang tak pernah dijajah Belanda. Ia besar di kota Pematang Siantar, Sumut, di daerah yang memunculkan tokoh-tokoh besar semacam TB Simatupang, Adam Malik, Parada Harahap, A.M. Sipahutar, Harun Nasution. Ia menjadi pengusaha di kota Medan, daerah yang membesarkan tokoh PNI dan tokoh bisnis TD Pardede.

Aktifitas politiknya yang menyebabkan Surya Paloh pindah ke Jakarta, menjadi anggota MPR dua periode. Justru di kota metropolitan ini, kemudian Surya Paloh terkenal sebagai seorang pengusaha muda Indonesia.

Surya Paloh mengenal dunia bisnis tatkala ia masih Remaja. Sambil Sekolah ia berdagang teh, ikan asin, karung goni, dll. Ia membelinya dari dua orang ‘toke’ sahabat yang sekaligus gurunya dalam dunia usaha, lalu dijual ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan (PTP-PTP). Di Medan, Surya Paloh mendirikan perusahaan karoseri sekaligus menjadi agen penjualan mobil.

Robin Li Pendiri Baidu.com

(dari blog orang lain)
Kisah Sukses Robin Li Pendiri Baidu.com



Robin LiDari 10 website ranking teratas dunia versi Alexa.com, terselip dua website dari Asia, yaitu Baidu.com (urutan keenam) dan Qq.com (urutan kesembilan). Kedua website yang merupakan website search engine ini, khususnya Baidu, dianggap akan menjadi ancaman serius bagi Google dan Yahoo!.

Menariknya, baik Baidu maupun Qq keduanya berasal dari negeri yang sama yaitu China. Dan pendiri Baidu, Robin Li, baru-baru ini banyak diperbincangkan karena selain memelopori dan merajai search engine di China juga secara pribadi masuk dalam 10 orang terkaya China 2010. Tepatnya, di urutan ke-5 dengan kekayaan US$ 7,2 miliar (sekitar Rp 84 triliun).

Anak Buruh

Sunday, February 20, 2011

aku TAKUT?

(dari blog orang lain)
Kita harus ada keberanian untuk jatuh - bangun".Purdi E. Chandra.


ideaAda sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta “Entrepreneur University” angkatan ketiga saat mengikuti kuliah perdana pekan lalu. “Saya begitu banyak sekali ide bisnis, tapi nyatanya tak ada satu pun ide bisnis itu terealisir. Akibabnya, saya hanya sekadar kaya ide, tapi bisnis tak ada?”, tanya peserta yang kebetulan ibu-rumah tangga itu.


Saya kira, pertanyaan atau kejadian seperti itu tak hanya dialami oleh ibu tadi, tapi juga cukup banyak dialami oleh kita semua, bahwa yang namanya ide bisnis itu adaada saja. Tapi, yah hanya sekadar ide bisnis, sementara bisnisnya nol atau tak terwujud sama sekali. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, saya berpendapat, sebenarnya untuk membuat bisnis, memang dibutuhkan ide. Hanya saja, karena kita hanya kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol.


UANG TUNAI, q tak punya, gmn y?

(dari blog orang lain)

Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai

Bisnis punya uang tunai dulu, itu sudah lumrah. Tapi tak benar, tak mungkin
memulai bisnis tanpa uang tunai


Mungkinkah kita mulai bisnis tanpa memiliki uang tunai? Saya kira itu mungkin saja. Mengapa tidak! Jika kita mampu mengoptimalkan pemikiran kita, maka akan banyak jalan yang bisa ditempuh dalam menghadapi masalah permodalan untuk kita bisa memulai bisnis. Cuma masalah permodalan untuk kita bisa memulai bisnis. Cuma masalahnya, darimana duit itu berasal? Logikanya, semua bisnis itu membutuhkan modal
uang.


banyak "telur EMAS"

(dari blog orang lain)

Banyak Sumber Penghasilan

"Sebagai entrepreneur, kita sebaiknya tidak hanya memiliki satu sumber
penghasilan." Purdi E. Chandra


Bisnis, biasanya dimulai dengan coba-coba, kadang malah asal-asalan. Dimulai dengan modal seadanya, tempat seadanya, dengan orang yang sama-sama belajar dari nol. Saya kira, dari memulai yang serba kekurangan inilah yang akan membuat kita semakin cerdas dalam berbisnis. Proses bisnis ini akan memberikan pengalaman bisnis yang semakin hari mencerdaskan kita.


Belajar dari pengalaman bisnis setiap hari dan kebutuhan akan kemajuan bisnis kita, mulailah kita memberikan sentuhan manajemen, walaupun itu masih sangat sederhana. Sudah ada bagi-bagi pekerjaan atau bagi-bagi fungsi. Ada yang pegang keuangan, ada yang sudah mulai jadi bagian pemasaran. Ada yang bagian produksi, ada juga yang ngurusi karyawan. Malah terkadang ada beberapa pekerjaan masih dirangkap satu orang. Ini adalah proses menuju bisnis yang sesungguhnya. Artinya, bisnis yang memiliki sistem yang baik. Dengan sudah adanya sistem, kita sebagai pengusaha memiliki banyak waktu luang. Karena, sistem sudah berjalan dengan baik. Ketika sebelum ada sistem, pengusaha cenderung mengelola perusahaan dengan full time. Kini, setelah ada sistem, cukup dengan part time.

pemilik PRIMAGAMA

(dari blog orang lain)
Purdi E. Chandra. Pada akhir tahun 1981, saya merasa tidak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain. Kemudian pada tahun 1982 saya mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.

Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat sepi peminat - hanya 2 orang - sampai akhirnya peminatnya membludak hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota di penjuru tanah air, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia.

bisnis WEBSITE, sulitkah?

(dari blog orang lain)
Koprol.com merupakan proyek iseng-iseng tanpa promosi di 2008, yang kemudian menjadi hot dengan jumlah anggota 52.000 member. Kendati belum serius membidik target, tanggapan pasar ternyata sangat positif. Tak sekedar tempat having fun, koprol.com juga berfungsi sebagai social city guidelines.

Pendiri Koprol

Pendiri Koprol

Urusan social media, Facebook, Twitter, Friendster, dan LinkedIn memang paling digandrungi di dunia. Boleh dibilang, belum ada yang mampu menyaingi hebatnya situs-situs tadi. Kesuksesan sejumlah situs jejaring sosial yang sejak beberapa tahun lalu mewabah di Indonesia, membuat bisnis ini juga dilirik oleh pemain lokal. Sejumlah website social media asli Indonesia pun bermunculan. Namun, hanya yang punya unique selling point yang mampu bertahan melawan “raksasa-raksasa” tadi.


bukan PRODUK makanan, tapi Nilai MAKANAN kan?

(dari blog orang lain)
Dapur Solo percaya kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada makanan, tapi juga pada value. Apa saja yang mereka tawarkan kepada pelanggan?

Jakarta tidak saja penuh dengan manusia atau kendaraan bermotor, tetapi juga penuh dengan tempat kuliner. Coba saja Anda menyusuri setiap sudut jalan di ibu kota. Anda bisa dengan mudah menemukan banyak tempat kuliner yang menawarkan beraneka menu. Salah satu tempat yang bisa Anda kunjungi adalah Dapur Solo yang terletak di daerah Sunter, Jakarta Utara.

Dapur Solo, yang tak pernah sepi dari pengunjung ini, menawarkan hidangan berupa masakan-masakan tradisional Jawa, khususnya masakan Solo. Merunut sejarah berdirinya, Dapur Solo dimulai dengan suatu ketidaksengajaan yang diawali dari usaha kecil-kecilan. Adalah ide dari Swandani Kumarga, yang akrab dengan panggilan Swan, untuk memulai usaha kecil di garasinya dengan berjualan jus dan rujak.

Saat itu, omzet dari usaha kecil ini tidaklah banyak. Mungkin berkisar Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per hari. Oleh karena itu, Swan harus memutar otak dan mencurahkan semua idenya untuk mengembangkan usahanya ini. Pada tahun 1990, dengan segenap semangat bekerja dan entrepreneurship-nya, dia menyewa satu ruko dan membuka sebuah rumah makan yang kemudian dinamai dengan Rumah Makan Solo. “Dalam membangun rumah makan ini, saya memulainya dari awal, dengan modal keberanian,” tutur Swan.

karena KAMU yang butuh, bukan aKU!

(dari blog orang lain)
Membuat Produk yang Bakal Meledak!

Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]


SUATU pagi di bulan Juni lalu, Sodik yang datang bersama beberapa pengusaha Semarang menemui saya ketika saya baru mendarat di airport Ahmad Yani untuk sebuah acara yang mereka adakan. Dia bertanya kepada saya sambil membawa sebuah produk,

"Pak Heppy ini produk yang baru saya kembangkan, sirup jahe pak, kira-kira bisa meledak nggak pak, produk ini baru lho pak masih belum beredar di pasaran" begitu kira-kira yang dia sampaikan kepada saya.

Saya sempat mencicipi sirup jahe yang dibuat Sodik itu. Menurut saya rasanya enak sekali karena kebetulan saya juga sangat menyukai wedang jahe dari dulu. Produk ini juga praktis dan mudah disajikan setiap saat. Dan yang penting lagi produk ini dibuat dengan biaya produksi yang sangat kompetitif per botolnya, sehingga dengan harga jual yang tidak terlampau tinggi bisa mendapatkan margin yang cukup bagus.

WIRASWASTa seenak pegawai NEGERI

(dari blog orang lain)
Ilmu dan Keterampilan Bisnis

Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [Presiden Direktur United Balimuda]


Ada banyak alasan mengapa kita memulai bisnis. Namun ada tiga alasan utama yang membuat kita mau memulai bisnis. Tiga alasan itu adalah Financial Freedom, Passive Income, dan More Time.

Financial Freedom, kita memulai bisnis karena keinginan kita untuk terbebas dari masalah keuangan dan keterbatasan kemampuan keuangan. Kita ingin mampu memiliki segala sesuatu sesuai dengan keinginan, misalnya ingin membeli rumah bagus, kendaraan, atau baju bagus tanpa harus menunggu saat ada diskon. Atau ingin makan di restaurant favorit bersama keluarga dan bebas memilih makanan kesukaan tanpa harus melihat besaran angka yang ada di sebelah kanan menu yang kita inginkan.

Passive Income, dengan memilili bisnis kita membayangkan akan memiliki penghasilan tanpa harus selalu bekerja untuk mendapatkannya. Kita ingin bisnis yang kita miliki mengirimkan uang secara terus menerus. Ingin memiliki pendapatan yang terus mengalir selagi kita berlibur, selagi kita bepergian, bahkan kalau perlu selagi kita tidur.

ayam McDonald, kenapa berhasil tetap?

(dari blog orang lain)
Sukses Bisnis Bukan tentang Apa yang Anda Lakukan


Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, MKomp (President Director United Balimuda)


Ketika suatu saat Anda ingin menjamu orang yang sangat penting bagi Anda, apakah itu rekan bisnis atau teman lama atau customer Anda, restoran mana kira - kira yang akan anda pilih? Hampir dapat dipastikan anda akan memilih restoran yang terbaik bukan? Restoran yang berkelas, yang menyediakan makanan enak dengan suasana yang menyenangkan.
Dan yang hampir pasti anda tidak akan memilih Mc Donald untuk kepentingan Anda tersebut, karena Anda menganggap bahwa restoran yang terbaik itu jauh lebih baik makanannya ketimbang mc Donald. Di mc donald hanya ada ayam goreng biasa saja, seperti ayam goreng di restoran siap saji yang lain, tidak ada istimewanya, burgernya yang segede mangkok, kurang cocok untuk orang penting yang akan kita jamu.

Kalau kita perhatikan mengapa banyak restoran yang kita anggap istimewa di masa lalu sekarang banyak yang tidak kita lihat lagi keberadaanya? Mengapa diantaranya banyak yang gulung tikar sedangkan mc Donald yang sejak dulu kita kenal, yang makanannya biasa-biasa saja itu masih terus mencetak uang bermilyar-milyar jumlahnya sampai hari ini. Saya punya teman salah satu pemasok ayam di salah satu gerai mc Donald yang buka 24 jam, dia mengatakan penjualan gerai itu saja memerlukan ribuan ekor ayam setiap harinya!

BEBEK vs Kuda

(dari blog orang lain)
Knock the Right Door

Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]


Usai memenangkan sebuah pertempuran, seorang jenderal di sebuah kerajaan China kuno membawa pasukannya pulang ke kota raja. Agar cepat sampai tujuan dia memerintahkan pasukannya mengambil jalan pintas hingga tiba di pinggir sebuah sungai yang cukup lebar. Sang Jendral kemudian bertanya kepada seorang anak kecil yang sedang bermain di tempat itu.

"Nak, bisa tidak kuda-kuda saya melewati sungai ini?" tanyanya.

"Bisa," jawab anak kecil itu dengan sangat yakin.

memelai BIS nis

(dari blog orang lain)
Memulai


Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]


“Kau sendirilah penghambat terbesarmu. Bangkitlah lebih tinggi darimu.” (Al-Hafidz, Sufi Persia)

Saat saya mengisi workshop di Universitas Diponegoro, Semarang, ada sebuah pernyataan yang mengejutkan. “Setelah memulai usaha, saya justru punya utang pak Heppy. Tapi saya sudah tak minta uang lagi pada orang tua,” kata Nur Sodik yang masih mahasiswa. Mendengar itu saya bilang: ”Itulah hidup. Tapi ada hal yang patut anda syukuri kan. Yaitu memulai untuk usaha. Sebab semua orang yang sukses pasti mengalami proses yang sama.”

Memulai. Itu sebuah kunci penting dalam entrepreneurship. Tanpa memulai tidak akan pernah ada hasil. Lalu pertanyaannya, kapan sebaiknya mulai masuk ke dunia entrepreneurship? Jawabnya jelas, ketika masih muda. Lihat orang-orang sukses seperti Bill Gates dan Warren Buffet. Mereka semua mulai usaha ketika masih muda, bahkan ada yang masih di masa remaja.

Modal O

(dari blog orang lain)
Bisnis dengan Modal 0

Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]


Berbicara tentang memulai bisnis, banyak orang langsung terhenti langkahnya karena merasa tidak memiliki modal untuk memulainya. "Saya sebenarnya ingin menjadi pebisnis, tapi saya tidak punya modal" begitulah kira-kira komentar dari rata-rata para pemula yang saya jumpai, dan modal yang dibicarakan disini maksudnya adalah uang cash yang dimiliki untuk memulai bisnis.

rendah HATI pelajarannya, mau?

(dari blog orang lain)
Kisah Sukses Mr. JOGER

Mr Joger Mr.JOGER. Orang kreatif adalah orang yang bisa memunculkan ide dan diterima orang lain dengan senang hati. Salah satunya adalah Joseph Theodorus Wulianadi alias Mr Joger, BAA, BSS (Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-Siapa). Pemilik pabrik katakata Joger ini bahkan disebut sebagai orang kreatif yang mampu memunculkan ide gila, aneh, menipu semua orang tapi bagaimana yang ditipu tidak merasa ditipu, dan malah merasa senang.

Berawal dari itikad baik untuk menjadi manusia yang baik, minimal tidak menjadi parasit di negeri tercinta atau tidak menjadi pengangguran atau menjadi beban bagi orang lain adalah motivasi awal bagi Mr Joger untuk merintis usaha. ”Saya ini kan bukan ahli bahasa. Saya juga bukan orang pintar. Tapi tampaknya saya punya keyakinan yang cukup untuk mendukung keberanian saya mengemukakan niat-niat baik melalui karya-karya saya yang jelek-jelek. Tapi bukan salah saya kalau ternyata banyak masyarakat dalam maupun luar negeri yang jatuh hati dan secara rutin mau membeli produk-produk Joger yang jelek-jelek tapi
unik ini,” tegas Mr Joger. Bisnis bagi saya adalah bagaimana caranya “menipu” konsumen secara baik-baik, sehingga mereka merasa senang dan merasa tidak ditipu, dan datang lagi minta ditipu secara berkesinambungan.

Usaha DARI banyak pengalaman gagal usaha

(dari blog orang lain)

Tri Astuti Membangun Usaha Tanpa Riba


JATUH bangun mengembangkan usaha sudah dialami berkali-kali oleh Tri Astuti (32). Ia sudah mencoba berbagai usaha, mulai dari makanan, percetakan, pulsa, sampai warnet. Namun karena semua dilakoninya dengan hanya mengandalkan pengalaman, risiko jatuh pada kondisi yang sama terus berulang. Sampai akhirnya, ia bertemu seorang pembimbing yang mengarahkannya pada usaha yang "barokah" tanpa bergantung pada pinjaman bank. Kini, Tri Astuti kewalahan memenuhi permintaan pasar yang terus berdatangan.

Tri Astuti (32) sebetulnya lulusan Farmasi ITB. Namun naluri usahanya telah muncul sejak ia lulus. Setamat kuliah, Tri sudah menjadi bagian dari tim suatu produk bermerek yang dikelola secara multilevel marketing. Lepas dari itu, ia juga mencoba menjadi broker perdagangan properti.

Saturday, February 5, 2011

Dr. Ir. H. Wahyu Saidi, MSc

(dari blog orang lain)
  • Doktor Bakmi Waralaba

    KARTU nama itu unik, sekaligus lucu. Coba baca: Dr. Ir. H. Wahyu Saidi, MSc. Tapi jangan terkecoh, menyangka pemiliknya dosen atau peneliti di sebuah perguruan tinggi. Sebab, di bagian bawah tercantum, dengan huruf lebih kecil, nah: "Alumni ITB, Tukang Bakmi". Sungguh!
    Insinyur Teknik Sipil ini lulusan Institut Teknologi Bandung, tempat ia juga menyabet S-2 Teknik Industri. Wahyu lalu bekerja di sebuah perusahaan pembangun jalan layang seraya menyelesaikan program doktor bidang manajemen pendidikan di Universitas Negeri Jakarta.
    Apa lacur, Wahyu akhirnya menjadi saudagar bakmi. Tapi bukan sembarang tukang bakmi. Dialah orang di balik gerai waralaba "Bakmi Langgara" dan "Bakmi Tebet", yang kini menjamur di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Hingga kini cabang Bakmi Tebet sudah 47, dan dua pekan lalu ia meresmikan cabang ke-36 Bakmi Langgara di Jalan Sawojajar, Bogor. Semua itu terjadi hanya dalam empat tahun.
    Kisah sukses pria 42 tahun ini bermula ketika krisis ekonomi melanda Tanah Air. Perusahaan jalan layang tempatnya bekerja gulung tikar. Wahyu lalu putar otak. Mula-mula ia mencoba usaha agribisnis, menanam cabe dan buncis. Bangkrut, antara lain karena salah menggunakan pupuk. "Pupuk buncis itu ternyata buat daun, bukan untuk buah," kata Wahyu, tertawa mengenang pengalamannya.
    Tak putus asa, Wahyu mencoba peruntungan di bisnis makanan. Mula-mula ia membuka lepau ikan patin, masakan khas Palembang, ranah kelahirannya. Tapi perkembangan kedainya, yang terletak di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, datar-datar saja. Dalam sehari ia hanya memperoleh pemasukan Rp 100_150 ribu.